Di dunia globalisasi saat ini, di mana barang elektronik sudah menjadi hal yang lumrah, penting untuk memahami variasi tegangan dan frekuensi listrik di berbagai negara. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang berbagai standar tegangan dan frekuensi yang berlaku di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia.
Amerika Utara: Di Amerika Utara, Amerika Serikat dan Kanada beroperasi dengan tegangan listrik standar 120 volt (V) dan frekuensi 60 hertz (Hz). Ini adalah standar paling umum yang ditemukan di sebagian besar stopkontak dan sistem rumah tangga, yang melayani berbagai macam peralatan listrik.
Eropa: Di sebagian besar negara Eropa, tegangan listrik standar adalah 230V, dengan frekuensi 50Hz. Namun, beberapa negara Eropa seperti Inggris dan Irlandia beroperasi dengan sistem yang sedikit berbeda, dengan tegangan 230V dan frekuensi 50Hz, serta penggunaan desain colokan dan soket yang berbeda.
Asia: Negara-negara di Asia memiliki standar tegangan dan frekuensi yang bervariasi. Jepang, misalnya, memiliki tegangan 100V dengan frekuensi 50Hz. Di sisi lain, Tiongkok menggunakan tegangan 220V dengan frekuensi 50Hz.
Australia: Di Australia, tegangan standar yang digunakan adalah 230V, dengan frekuensi 50Hz, serupa dengan banyak negara Eropa. Standar ini berlaku untuk sistem kelistrikan residensial dan komersial.
Negara Lain: Negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina dan Brasil mengikuti standar tegangan 220V dengan frekuensi 50Hz. Sebaliknya, negara-negara seperti Brasil memiliki variasi tegangan yang bergantung pada wilayahnya. Misalnya, wilayah utara menggunakan 127V, sementara wilayah selatan menggunakan 220V.
Dalam hal standar tegangan dan frekuensi listrik, tidak ada standar yang cocok untuk semua. Perbedaan dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan standar yang bervariasi di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia. Tabel berikut adalah data yang lebih komprehensif yang mencakup berbagai wilayah, dan Anda dapat melihat apakah ada wilayah yang Anda kunjungi.
Waktu posting: 01-Agu-2023